Sabtu, 23 November 2019

"Pendidikan Seumur Hidup"

Pendidikan Seumur Hidup

“Pendidikan Seumur Hidup” atau “Life-Long Education” bukan “(long life education”) adalah makna yang seharusnya benar-benar terkonsepsikan secara jelas serta komprehensif dan dibuktikan dalam pengertian, dalam sikap, perilaku dan dalam penerapan terutama bagi para pendidik di negeri kita.

Pendidikan seumur hidup atau belajar seumur hidup bukan berarti kita harus terus sekolah sepanjang hidup kita. Sekolah banyak diartikan oleh masyarakat sebagai tugas belajar yang terperangkap dalam sebuah “ruang” yang bernama kelas, bukan itu yang dimaksud. Paradigma belajar seperti ini harus segera kita rubah. Pengertian belajar bukan hanya berada dalam ruangan tapi belajar disemua tempat, semua situasi dan semua hal.

Pendidikan seumur hidup bersifat holistik, sedangkan pengajaran bersifat spesialistik, terutama pengajaran yang terpilih dan terinferensikan dalam berbagai bentuk kelembagaan belajar.

Prespektif Pendidikan Seumur hidup
  • tinjauan ideologis
pendidikan seumur hidup memungkinkan seseorang mengambangkan potensi potensinya sesuai dengan kebutuhan hidupnya, karen pada dasarnya semua orang mempunyai hak yang sama khususnya dalam hal mendapatkan pendidikan dan keterampilan.
  • Tinjauan Ekonomis
Cara ampuh untuk keluar dari lingkungan kemelaratan yaitu menyebabkan kebodohan dan kebodohan menyebabkan kemelaratan ialah melalui pendidikan.
  • Tinjauan sosiologis
Para orang tua dinegara berkembang  kurap kurang menyadari pentingnya pendidikan sekolah,  karena itu anak anaknya ada yang kurang mendapatkan penddidikan, putus sekolah bahkan ada yang tidak bersekolah. maka pendidikan seumur hidup merupakan pemecahan masalah masalah tersebut.
  •  Tinjauan Politis 
Dalam negara demokratis yang hendaknya seluruh rakyatnya menggunakan hak pilihnya dalam pemilu , hal inilah pendidikan seumur hidup dapat dikatakan penting dalam penerapnnya di bidang politik
  • Tinjauan teknologis
Sejumlah orang orang hebat sudah berhasil membuat suatu teknologi, tetapi teknologi ini harus diperbaharui sepanjang zaman sesuai dengan perkembangan iptek dimana pendidikan seumur hidup ini sangat diperlukan dalam tinjauan teknologis ini
  • Tinjauan Psikologi dan pedagogis
Sesuai dengan perkembangan zaman materi yang akan diajarkan kepada anak sangat bnyak untuk itu diperlukan adanya faktor psikologi dan pedagogis yang ditransfer oleh guru kepada anak didiknya supaya anak didiknya itu memiliki kemauan yang tinggi terhadap pendidikan dan menganggap pendidikan itu pendikan seumur hidupnya

Masalah masalah pendidikan seumur hidup:
1. Masalah pendidik yang melaksanakan aktivitas pendidikan dan masalah anak didik yang dikenai sebagaai sasaran aktivitas pendidikan
2. faktor pendidik yang menghambat  jalannya proses pendidikan
3. Tripusat pendiikan, yang sama halnya diketahi bahwa masing  masing pusat pendidikan itu tidak sama fungsi dan cakupannya
4. metode atau cara yang digunakan dlam pendidikan

krakter pendidikaan seumur hidup:
 1. hidup, seumur hidup, dan pendidikan adalah 3 istilah pokok dlam pendidikan seumur hidup
2. Pendidikan tidak selesai setelh berkaahirnya sekolah dan harus dilaksanakan seumur hidup
3.Penidikan seumur hidup tidak hanya untuk anak anak  saja atau dewasa saja tetapi memadukan semua jenis umur
4. Pendidikan seumur hidup ini tidak terlepas dari tri pusat pendidikan yaitu  keluarga, sekolah daan masyarakat
5. bertentangan dengan lembaga pendidikan yang bersifat elastis pendidikan seumur hidup ini bersifat universal

Prinsip Pendidikan Seumur Hidup
Pendidikan seumur hidup dilaksanakan atas dasar prinsip-prinsip sebagai berikut:
1.      Peranan subyek manusia untuk mendidik dan mengembangkan diri secara wajar merupakan kewajiban kodrati manusia
2.      Lembaga penanggung jawab adalah tri pusat pendidikan
3.      Proses dan waktu pendidikan berlangsung seumur hidup sejak dari kandungan sampai akhir hayat
4.      Belajar tidak ada batas waktu, sehingga tidak ada konsep terlambat belajar karena sudah tua
5.      Belajar atau mendidik diri adalah proses alamiah sebagai integral atau merupakan totalitas kehidupan

Strategi Pendidikan Seumur Hidup

1. Konsep-konsep kunci pendidikan seumur hidup

Pada pendidikan seumur hidup dikenal adanya empat macam konsep kunci, yaitu:

a. konsep pendidikan seumur hidup itu sendiri

Sebagai suatu konsep, maka pendidikan seumur hidup siartikan sebagai tujuan atau ide formal untuk pengorganisasian dan penstrukturan pengalaman-pengalaman pendidikan.

Hal ini berarti pendidikan akan meliputi seluruh rentangan usia dari usia yang paling muda sampai paling tua, dan adanya basis institusi yang amat berbeda dengan basis yang mendasari persekolah konvensional.

b. konsep belajar seumur hidup

Dalam pendidikan seumur hidup berarti pelajar belajar karena respons terhadap keinginan yang didasari untuk belajar dan angan-angan pendidikan menyediakan kondisi-kondisi yang membantu belajar.

Jadi istilah belajar ini merupakan kegiatan yang dikelola walaupun tanpa organisasi sekolah dan kegiatan ini justru mengarah kepada penyelenggaraan asas pendidikan seumur hidup.

c. konsep pelajar seumur hidup

Belajar seumur hidup yang dimaksudkan adalah orang-orang yang sadar tentang diri mereka sebagai pelajar seumur hidup, melihat belajar baru sebagai cara yang logis untuk mengatasi problema dan terdorong tinggi sekali untuk belajar di seluruh tingkat usia, dan menerima tantangan dan perubahan seumur hidup sebagai pemberi kesempatan untuk belajar baru.

Dalam keadaan demikian perlu adanya sistem pendidikan yang bertujuan membantu perkembangan orang-orang secara sadar dan sistematik merespons untuk beradaptasi dengan lingkungan mereka seumur hidup (pelajar dan belajar seumur hidup).

d. kurikulum yang membantu pendidikan seumur hidup

Dalam konteks ini, kurikulum didesain atas dasar prinsip pendidikan seumur hidup betul-betul telah menghasilkan pelajar seumur hidup yang secara berurutan melaksanakan belajar seumur hidup.

Kurikulum yang demikian, merupakan kurikulum praktis untuk mencapai tujuan pendidikan dan mengimplementasikan prinsip-prinsip pendidikan seumur hidup.

2. Arah pendidikan seumur hidup

Umumnya pendidikan seumur hidup diarahkan pada orang-orang dewasa dan anak-anak dalam rangka penambahan pengetahuan dan keterampilan mereka yang sangat dibutuhkan di dalam hidupnya.

a. pendidikan seumur hidup kepada orang dewasa

Sebagai generasi penerus, para pemuda ataupun dewasa membutuhkan pendidikan seumur hidup ini dalam rangka pemenuhan “self interest” yang merupakan tuntutan hidup mereka sepanjang masa.
Di antara self interest tersebut, kebutuhan akan baca tulis bagi mereka umumnya dan latihan keterampilan bagi pekerja, sangat membantu mereka untuk menghadapi situasi dan persoalan-persoalan penting yang merupakan kunci keberhasilan.

Program kegiatan, pembiayaan dan administrasi penyelenggaaran, ada sebagian kecil yang ditangani mesyarakat sendiri, akan tetapi di sebagian besar negara hal-hal tersebut memperoleh bantuan dari pihak luar seperti lembaga pendidikan tinggi, pemerintah setempat atau suatu staf ahli dari proyek tertentu.

Tempat penyelenggaraan dan alat-alat pendidikan hampir sepenuhnya diserahkan pada masyarakat dengan keadaan yang bervariasi, dari keadaan yang sederhana sampai keadaan yang dapat memenuhi persyaratan.

b. pendidikan seumur hidup bagi anak

pendidikan seumur hidup bagi anak, merupakan sisi lain yang perlu memperoleh perhatian dan pemenuhan oleh karena anak akan menjadi “tempat awal” bagi orang dewasa nantinya dengan segala kelebihan dan kekurangannya.

Pengetahuan dan kemampuan anak, memberi peluang yang besar bagi pembangunan pada masa dewasa, dan pada gilirannya masa dewasanya menanggung beban hidup yang lebih ringan.

Proses pendidikannya menekankan pada metodologi mengajar oleh karena pada dasarnya pada diri anak harus tertanam kunci belajar, motivasi belajar dan kepribadian yang kuat.

Sementara itu program kegiatan disusun mulai peningkatan kecakapan baca tulis, keterampilan dasar dan mempertinggi daya pikir anak, sehingga memungkinkan anak terbiasa untuk belajar, berpikir kritis dan mempunyai pandangan kehidupan yang dicita-citakan pada masa yang akan datang.

Referensi
Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, Hasbullah
Ahmad Rohani, Pengelolaan Pengajaran, Penerbit Rineka Cipta Jakarta 2004 2.      
Umar, Pengantar Pendidikan  Penerbit Rineka Cipta Jakarta 2000

0 komentar:

Posting Komentar

 
Dasar Kependidikan Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template