Jumat, 01 November 2019

Hubungan Timbal Balik Ketiga Lingkungan Pendidikan

A.     Pengaruh timbal balik antara sekolah dan masyarakat


1.      Hubungan sekolah dengan masyarakat

Sebagai masyarakat kcil dan sebagai bagian dari masyarakat, sekolah harus membina hubungan dengan masyarakat. Di dalam masyarakat banyak kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh kelompok-kelompok masyarakat. Ikut berpartisipasi dengan masyarakat merupakan hubungan erat antara sekolah dengan masyarakat. Namun perlu diingat batas-batas kerja sama tersebut sehingga tidak mengganggu dan merusakkan tugas pokok sebagai petugas dan penanggungjawab misi sekolah, dan sekolah jangan sampai dieksploitasi untuk kepentingan mereka.

Pentingnya ikut berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat antara lain :

a. Merupakan alat untuk mengubah citra masyarakat awam terhadap pengertian salah tentang kebijaksanaan sekolah dan para petugas sekolah.

b. Memberikan informasi tentang program dan kebijaksanaan sekolah.

c. Menghilangkan atau mengurangi kritik-kritik tajam terhadap sekolah.

Bentuk partisipasi yang dapat ditempuh :

a. Mengadakan penyuluhan dan ceramah kepada masyarakat

b. Mengadakan bakti sosial

c. Menjadi anggota pengurus organisasi lembaga ketahanan masyarakat desa maupun organisasi lainnya.

2.      Pengaruh sekolah terhadap masyarakat

a. Mencerdaskan kehidupan bangsa
        Kecerdasan masyarakat dapat dikembangkan melalui pendidikan, baik pendidikan formal maupun non formal, bahkan informal. Sekolah sebagai pelaksana pendidikan dalam hal ini memegang peranan yang penting karena programnya lebih mantap dan baku dibanding lembaga pendidikan yang lainnya. Tingkat kecerdasan masyarakat akan sangat menentukan dalam menghadapi dan memecahkan hidup dalam masyarakat.

b. Membawa virus pembaruan bagi. perkembangan masyarakat
      Program pendidikan di sekolah juga mengupayakan terjadinya transformasi pengetahuan, pemikiran, dan adanya inovasi bagi perkembangan masyarakat luas. Penemuan-penemuan dapat tejadi di masyarakat dan juga sekolah dan sudah menjadi tugas serta kewajiban sekolah untuk menyebarluaskan hasil penemuan atau pembaruan tersebut.

c.  Melahirkan warga masyarakat yang siap dan terbekali bagi kepentingan kerja di lingkungan masyarakat

Untuk terjun ke lapangan pekerjaan diperlukan bekal yang matang, pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Sekolah tidak lepas dari pembekalan tersebut. Hal ini tercermin dalam kurikulum pada masing-masing lembaga pendidikan (sekolah).

d. Melahirkan sikap positif dan konstruktif bagi warga masyarakat, sehingga tercipta integrasi sosial yang harmonis di tengah-tengah masyarakat.

Kesadaran hidup bernegara, kesatuan dan pesatuan bangsa, serta loyalitas warga negara terhadap nusa dan bangsanya secara bertahap ditanamkan pada hati sanubari murid-muridnya sehingga sikap positif dan konstruktif bagi masyarakat dapat terwujud.

3. Pengaruh masyarakat terhadap sekolah

a.  Sebagai arah dalam menentukan tujuan

b.  Sebagai masukan dalam menentukan proses belajar mengajar

c.  Sebagai sumber belajar

d. Sebagai pemberi dana dan fasilitas lainnya

e. Sebagai labolatorium guna mengembangkan dan penelitian sekolah

B. Memanfaatkan masyarakat sebagai lingkungan pendidikan

1.      Bagi masyarakat

a.  Adanya bantuan tenaga pendidik pada bidangnya, ini ikut memperlancar pembangunan di lingkungan masyarakat yang bersangkutan.

b. Masyarakat akan dapat secara terbuka menyatakan realita di masyarakat tersebut kepada para pendidik yang datang atau yang ada di lingkungan masyarakat tersebut.

c. Meningkatnya cara berpikir, bersikap dan bertindak yang lebih maju terhadap program pemerintah di lingkungan masyarakat tersebut.

d. Masyarakat akan lebih mengenal fungsi sekolah untuk membangun bagi mereka sehingga mereka ikut memiliki sekolah itu.

e. Masyarakat terdorong untuk makin maju dalam berbagai bidang kehidupannya, berkat kerja sama antara masyarakat dengan sekolah.

2.   Bagi sekolah

a. Sekolah mendapat masukan dalam menyempurnakan pendidikan, akibat interaksi sekolah dengan masyarakat.

b. Memberikan pengalaman langsung dan praktis bagi siswa dalam berbagai hal.

c. Lebih mengenal lingkungan sosio-budaya masyarakat yang penting dalam persatuan dan kesatuan bangsa.

d. Mendekati masalah secara interdisipliner.

e.  Mengerti dan harus tanggap terhadap kebutuhan masyarakat dalam masa pembangunan ini.

f. Terdorong untuk mengerti lebih dalam tentang berbagai segi masyarakat, maka ada motivasi mengadakan penelitian, untuk kepentingan berbagai pihak.

g. Memanfaatkan nara sumber dari masyarakat.

h. Sekolah banyak menerima bantuan dari masyarakat.

i.  Memanfaatkan masyarakat sebagai laboratorium yang sesuai dengan keperluan siswa atau mata pelajaran tertentu.

C.      Pembinaan Kerjasama antara Orangtua, Sekolah dan Masayarakat.

Pembinaan pendidikan yang dilakukan oeh orangtua, sekolah, dan masayarakat, tampaknya ada kesamaan rasa tanggung jawab yang dipikul oleh ketiga macam lingkungan pendidikan ini. Mereka secara tidak langsung telah mengadakan kerjasama yang erat di dalam praktek pendidikan. Kerjasama yang erat ini tampak dari hal-hal berikut. Orangtua anak meletakkan dasar-dasar pendidikan di rumah tangga, terutama dalam segi pembentukan kepribadian, nilai-nilai, luhur moral, dan agama sejak kelahirannya. Kemudian dilanjutkan dan dikembangkan denan berbagai materi pendidikan berupa ilmu dan keterampilan yang dilakukan oleh sekolah.

Orangtua anak menilai dan mengawasi hasil didikan sekolah ini dalam kehidupan sehari-hari. Demikian pendidikan di lungkungan masyarakat ikut pula berperan serta mengontrol, meyalurkan dan membina serta meningkatkankannya. Hal ini berlangsung sedemikian karena masyarakat adalah lingkungan pemakai atau the user dari produk pendidikan yang diberikan oleh rumah tangga dan sekolah. 

D. Kerjasama timbal balik antara ketiga lingkungan     pendidikan

 1.  Lingkaran adalah hasil kerjasama ketiga lingkungan yang mengelindingkan hasilnya ke arah mencapai tujuan yang dikehendaki bersama.

2. T adalah tujuan bersama yang hendak dicapai, yaitu tujuan lengkap dan ideal dan disebut juga tujuan jauh (sempurna).

3.  Garis putus-putus menerangkan, bahwa masing-masing ligkungan ingin menjadikan anak didik menjadi anggota masayarakat yang baik. Hasil kerjasama ketiga lingkungan ini menghasilkan lingkaran besar yang mudah menggelindingkan (bergulir) ke arah yang dikehendaki bersama.

4.  Anak berada di posisi sentral yang menjadi pusat lingkungan untuk dipengaruhi melalui pendidikan.

5.  Segitiga merupakan perpaduan kerjasama yang erat ketiga macam lingkungan yang mempunyai tujuan yang sama dengan garis putus-putus.

Dari pernyataan diatas dapat kita lihat betapa eratnya kerjasama yang terpadu dari ketiga macam lingkungan pendidikan untuk membawa anak kepada tujuan bersama, yaitu untuk membentuk anak menjadi anggota masayarakat yang baik untuk bangsa, negara, dan agama. Bila masing-masing lingkungan bisa berbuat sama maka tujuan nasional akan tercapai.

Daftar Pustaka

Tim Dosen FIP – IKIP Malang. 2003. Pengantar Dasar-Dasar Pendidikan.Surabaya : Usaha Nasional
Burhanuddin, H. 2011. Pengantar Pedagogik:Dasar-dasar Ilmu Mendidik. Jakarta: PT Asdi Mahasatya
Tirtarahardja, Umar,  La sula. 2000. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

1 komentar:

  1. Bagaimana menurut pendapat Anda hubungan timbal balik tripusat pendidikan..

    BalasHapus

 
Dasar Kependidikan Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template