Sebelum kita masuk ke pembahasan kita jawab dahalu beberapa pertanyaan berikut!
1. Jelaskan Tripusat Pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara
a. Keinsyafan Ki Hadjar Dewantara bahwa tujuan pendidikan tidak mungkin
tercapai melalui satu jalur saja.
b. Ketiga pusat pendidikan itu harus berhubungan seakrab-akrabnya serta
harmonis.
c. Bahwa alam keluarga tetap merupakan pusat pendidikan yang terpenting dan
memberikan pendidikan budi pekerti, agama, dan laku sosial
d. Bahwa perguruan sebagai balai wiyata yang memberikan ilmu pengetahuan
dan pendidikan keterampilan.
e. Bahwa alam pemuda (yang sekarang diperluas menjadi lingkungan/alam
kemasyarakatan) sebagai tempat sang anak berlatih membentuk watak atau karakter
dan kepribadiannya.
f.
Dasar pemikiran Ki Hadjar Dewantara ialah usaha
untuk menghidupkan, menambah dan memberikan perasaan kesosialan sang anak.
2. Fungsi pendidikan di lingkungan keluarga
a. Proteksi
Fungsi proteksi dalam keluarga yaitu sebagai perlindungan terhadap para
anggota keluarga, baik dalam perlindungan secara emosional maupun fisik. Karena
peran keluarga adalah memberikan rasa aman dan tentram kepada para anggota
keluarga supaya hubungan dalam keluarga dapat berlangsung secara harmonis.
Lembaga keluarga memiliki fungsi proteksi terhadap kehidupan anak-anak sebagai
individu. Orang tua harus mampu memberi rasa aman serta nyaman terhadap
anak-anaknya. Anak akan merasa tenang lahir dan batinnya jika orang tua mampu
menciptakan suasana aman. Dalam situasi yang aman, orang tua harus mampu
memberikan arahan yang baik bagi masa depan anak-anaknya. Peranan keluarga
dalam menentukan masa depan anak sangat besar, mengingat keluargalah yang
menanggung risiko kebaikan dan keburukan atas dampaknya.
b. Inisiasi/Sosialisai
Fungsi sosialisasi dalam keluarga
yaitu Keluarga merupakan sistem yang menyelenggarakan sosialisasi terhadap
calon-calon warga masyarakat baru. Seseorang yang dilahirkan di suatu keluarga
akan melalui suatu proses penyerapan unsur-unsur budaya yang mengatur
masyarakat bersangkutan. Calon warga masyarakat baru dipersiapkan oleh
orangtuanya, kemudian oleh orang lain dan lembaga pendidikan sekolah, untuk
dapat menjalankan peranan dalam kehidupan bermasyarakat, di bidang ekonomi,
agama, atau politik sesuai dengan kebutuhan setiap anggota masyarakat. Keluarga
merupakan tempat awal terbinanya sosialisasi bagi seseorang.Rekreasi
Refleksi dari fungsi rekreasi, dahulu keluarga merupakan tempat rekreasi terhadap
anggota-anggotanya, setelah disibukkan seharian dengan segala aktivitas. Dengan
perubahan dan perkembangan masyarakat yang lebih kompleks, tergantikan oleh
lembaga-lembaga yang lain, seperti gedung bioskop, panggung sirkus, night club,
dan lain-lain. Pergeseran ini menurunkan keharmonisan hubungan antar-anggota
keluarga dalam berkomunikasi dan bersosialisasi.
c. Edukasi
Fungsi edukasi dalam keluarga yaitu Keluarga merupakan
lingkungan pendidikan yang pertama kali diterima dan diserap bagi anak. Orang
tua memiliki peran yang penting dalam memberikan pendidikan dalam keluarga
untuk anak-anaknya.
3. Proses pendidikan di lingkungan sekolah
a. Alasan kenapa munculnya lingkungan sekolah
Pada dasarnya pendidikan sekolah merupakan bagian dari pendidikan
dalam keluarga, yang sekaligus juga merupakan lanjutan dari pendidikan dalam
keluarga.
Pasti kita beratanya tanya kenapa munculnya lingkungan sekolah
dalam pendidikan jawabannya sederhana yaitu Tidak semua tugas mendidik dapat
dilaksanakan oleh orang tua dalam keluarga, terutama dalam hal ilmu pengetahuan
dan berbagai macam keterampilan. Oleh karena itu anak dikirimkan ke
sekolah-sekolah formal contohnya saja anak perlu pendidikan akademik yang
diajarkan oleh yang ahli dalam bidangnya jadi apabila anak ada dalam lingkungan
sekolah maka anak akan memperoleh pendidikan yang tidak didaptkan di lingkungan
keluarga ataupun masyarakat.
Ada beberapa karakteristik proses pendidikan yang berlangsung di
sekolah ini, yaitu sebagai berikut:
·
Pendidikan diselenggarakan secara khusus dan bagi atas jenjang
yangmemiliki hubungan hierarkis.
·
Usia anak didik disuatu jenjang pendidikan relativ homogen.
·
Waktu pendidikan relativ lama sesuai dengan program pendidikan
yang harus diselesaikan.
·
Materi atau isi pendidikan lebih banyak bersifat akademis dan
umum.
·
Adanya penekanan tentang kualitas pendidikan sebagai jawaban
terhadap kebutuhan dimasa yang akan datang.
b. Fungsi utama
pendidikan
Peranan sekolah sebagai lembaga yang membantu lingkungan keluarga,
maka sekolah bertugas mendidik dan mengajar serta memperbaiki dan memperhalus tingkah
laku anak didik yang dibawa dari keluarganya.
Fungsi pendidikan disekolah
menurut Suwarno dalam bukunya Pengantar Umum Pendidikan, adalah
·
Mengembangkan kecerdasan pikiran dan memberikan pengetahuan.
·
Spesialisasi.
·
Efisiensi-
·
SosialisasL
·
konservasi dan transmisi cultural.
·
transisi dari rumah ke masyarakat.
Sedangakan fungsi utama pendidikan adalah :
·
memberikan pengetahuan umum
·
memberikan keterampilan dasar
·
membentuk pribadi sosial
·
menyediakan sumber daya manusia
·
alat transformasi kebudayaan
c. Tanggung
jawab sekolah sebagai lingkungan pendidikan
1. Sekolah
membantu orang tua mengerjakan kebiasaan-kebiasaan yang baik serta menanamkan
budi pekerti yang baik.
2. Sekolah
memberikan pendidikan untuk kehidupan di dalam masyarakat yang sukar atau tidak
dapat diberikan di rumah.
3. Sekolah
melatih anak-anak memperoleh kecakapan-kecakapan seperti membaca, menulis,
berhitung, menggambar serta ilmu-ilmu lain sifatnya mengembangkan kecerdasan
dan pengetahuan.
4. Di sekolah
diberikan pelajaran etika, keagamaan, estetika, membenarkan benar atau salah,
dan sebagainya.
4. Unsur-unsur pokok dalam suatu masyarakat
a.
Golongan sosial
Golongan
sosial
dalam masyarakat dapat terjadi dengan sendirinya sebagai hasil proses
pertumbuhan masyarakat. Faktor penyebabnya antara lain: kemampuan/kepandaian,
umur, jenis kelamin, sifat keaslian, keanggotaan masyarakat dll. Faktor penentu
dari setiap masyarakat berbeda-beda, misalnya pada masyarakat berburu faktor
penentunya adalah kepandaian berburu.
b.
Kategori sosial
Kategori
sosial,
Menurut Koentjaraningrat, kategori
sosial adalah kesatuan manusia yang terwujud karena adanya suatu ciri-ciri
obyektif yang dikenakan pada manusia-manusia tersebut. Dalam kategori sosial
tidak terikat oleh unsur adat istiadat, sistem norma, sistem nilai tertentu,
tidak memiliki identitas, tidak memiliki
lokasi, tidak mempunyai organisasi, dan tidak memiliki pemimpin.
c.
Kelompok sosial
Kelompok
sosial,
Kelompok sosial (social group) adalah himpunan/kesatuan-kesatuan manusia yang
hidup bersama, terdapat hubungan timbal balik, saling memengaruhi sehingga
timbul suatu kesadaran untuk saling menolong di antara mereka.
d.
Perkumpulan sosial
Perkumpulan
(asosiasi),
Perkumpulan atau asosiasi adalah kesatuan manusia yang dibentuk secara sadar
untuk tujuan-tujuan khusus. Terbentuknya perkumpulan dilandasi oleh kesamaan
minat, tujuan, kepentingan, pendidikan, keahlian profesi, atau agama.
Perkumpulan merupakan suatu organisasi buatan yang bersifat formal, dengan
jumlah anggota relatif terbatas, memiliki kepentingan-kepentingan tertentu,
hubungan antar anggota tidak bersifat pribadi, memiliki anggaran dasar dan
anggaran rumah tangga.
5. Fungsi organisasi sosial dilingkungan pendidikan
a.
Memberi arahan dan aturan serta pembagian kerja mengenai apa yang
harus dan tidak boleh dilakukan oleh para angggota dalam organisasi terentu
b.
Meningkatkan skil dan kemampuan dari anggota organisasi dalam
mendapatkan sumber daya dan dukungan dari lingkungan masyarakat
c.
Memberikan pengetahuan dan mencerdaskan setiap anggota organisasi
dalam masyarakat
d.
Melatih diri untuk bergaul dengan orang yang tidak seumuran atau
meltih diri dalam menggunakan kata mendaki, menurun, melereng, dan mendatar
apabila organisasinya tidak berbatas umur
e.
melatih tanggung jawab dan
disiplin
f.
melatih diri agar bisa memeanage waktu yang baik untuk organisasi
di masyarakat, sekolah dan dirumah.
══════◎•❀•◎﷽◎•❀•◎══════
A. Pengertian Lingkungan Pendidikan
Lingkungan pendidikan yaitu segala sesuatu yang ada di sekitar manusia, baik berupa benda mati, makhluk hidup ataupun peristiwa-peristiwa yang terjadi termasuk kondisi masyarakat yang dapat memberikan pengaruh kuat kepada individu. Lingkungan pendidikan sangat dibutuhkan dalam proses pendidikan sebab lingkungan pendidikan tersebut berfungsi menunjang proses belajar mengajar secara nyaman, tertib, dan berkelanjutan. Lingkungan ini kemudian secara khusus disebut sebagai lembaga pendidikan sesuai dangan jenis dan tanggung jawab yang secara khusus menjadi bagian dari karakter lembaga.
B. Bentuk-bentuk Lingkungan Pendidikan
Lingkungan pendidikan yaitu tempat seseorang memperoleh penddikan secara langsung atau tidak langsung serta bersifat sosial dan material. Lingkungan pendidikan menurut Ki Hajar Dewantoro “Tri Pusat Pendidikan”
dan sejalan pendapat Langeveld bahwa yang bertanggung jawab dalam pendidikan adalah keluarga, sekolah dan masyarakat.
1. Keluarga
Keluarga merupakan pengelompokan primer yang terdiri dari sejumlah keluarga kecil karena hubungan sedarah. Keluarga bisa berbentuk keluaga inti ataupun keluarga yang diperluas (kakek, nenek, ipar dsb).
Keluarga secara etimologi menurut Ki Hajar Dewantoro, seperti dijelaskan oleh Abu Ahmad adalah sebagai berikut: Bagi Bangsa Indonesia perkataan “keluarga” dikenal sebagai rangkaian perkataan-perkataan “kawula” artinya abdi sedangkangkan “warga” artinya anggota.
Keluarga dalam pandangan antropologi adalah kesatuan-kesatuan kecil yang memiliki tempat tinggal dan di tandai oleh kerjasama yang sangat erat.
Secara sosiologis keluarga adalah bentuk masyarakat kecil yang terdiri dari beberapa individu yang terkait suatu keturunan.
Dasar-dasar tanggung jawab keluarga terhadap pendidikan anaknya meliputi hal-hal berikut:
Ø Dorongan/motivasi cinta kasih yang menjiwai hubungan orangtua dengan anak.
Ø Dorongan/motivasi kewajiban moral sebagai konsekuensi kedudukan orangtua terhadap keturunannya.
Ø Tanggung jawab sosial sebagai bagian dari keluarga, yang pada gilirannya juga menjadi bagian dari masyarakat, bangsa dan negaranya bahkan kemanusiaan.
Disisi lain tanggung jawab pendidikan yang menjadi beban orang tua sekurang- kurangnya harus dilaksanankan dalam rangka hal- hal berikut:
Ø Memelihara dan membesarkan anak.
Ø Melindungi dan menjamin kesamaan.
Ø Membahagiakan anak baik dunia atau akhirat sesuai dengan pandangan dan tujuan hidup muslim
Dasar-dasar pendidikan yang diberikan kepada anak dari orang tua meliputi :
1. Dasar pendidikan budi pekerti
2. Dasar pendidikan sosial
4. Dasar pembentukan kebiasaan pembinaan kepribadian yang baik.
5. Dasar pendidikan kekeluargaan dengan memberikan apresiasi terhadap keluarga
6. Dasar pendidikan nasionalisme dan patriotisme dan berprikemanusiaan untuk mencintai bangsa dan tanah air
7. Dasar pendidikan agama
Fungsi dan peranan pendidikan keluarga yaitu:
1. Pengalaman pertama masa kanak-kanak
Lingkungan pendidikan keluarga memberikan pengalaman pertama yang merapakan faktor penting dalam perkembangan pribadi anak..
2. Menjamin kehidupan emosional anak
Melalui pendidikan keluarga ini, kehidupan emosional atau kebutuhan akan rasa kasih sayang dapat dipenuhi atau dapat berkembang dengan baik, hal ini dikarenakan adanya hubungan darah antara pendidikan dengan anak didik, sebab orang tua hanya menghadapi sedikit anak didik dan karena hubungan tadi didasarkan atas rasa cinta kasih sayang murni.
3. Menanamkan dasar pendidikan moral
4. Memberikan dasar pendidikan sosial
5. Peletakan dasar-dasar agama
Masa kanak-kanak adalah masa yang paling baik untuk meresapkan dasar-dasar kehidupan beragama, dalam hal ini tentu terjadi dalam keluarga.
2. Lingkungan Sekolah
Mempunyai dasar, tujuan, isi, metode, alat-alatnya disusun secara eksplisit, sistematis dan distandarisasikan. Penjabaran fungsi sekolah sebagai pusat pendidikan formal, terlihat pada tujuan institusional yaitu tujuan kelembagaan pada masing-masing jenis dan tingkatan sekolah.
Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal menerima fungsi pendidikan berdasarkan asas-asas tanggungjawab yaitu :
1. Tanggung jawab formal kelembagaan sesuai dengan fungsi dan tujuan yang ditetapkan menurut ketentuan-ketentuan yang berlaku.
2. Tanggung jawab keilmuan berdasarkan bentuk, isi, tujuan dan tingkat pendidikan dipercayakan kepada masyarakat dan Negara.
3. Tanggung jawab fungsional yaitu kewajiban mengelola dan pelaksana pendidikan yang menerima ketetapan ini berdasarkan ketentuan-ketentuan jabatannya.
Evaluasi untuk mengukur kemampuan murid untuk menyelesaikan pendidikannya pada suatu jenjang atau jenis pendidikan dilakukan melalui 3 cara yaitu :
1. Formatif yaitu dilakukan setiap selesai satu sesi pembelajaran.
2. Sumatif yaitu yang dilakukan setiap semester atau setiap tahun.
3. UAN (Ujian Akhir Nasional) adalah evaluasi yang diselenggarakan pada sekolah yang diselenggarakan oleh pemerintah atau sekolah swasta yang berada dalam naungan pemerintah.
Karakteristik proses pendidikan yang berlangsung di sekolah ini, yaitu sebagai berikut :
a. Pendidikan diselenggarakan secara khusus dan bagi atas jenjang yang
memiliki hubungan hierarkis.
memiliki hubungan hierarkis.
b. Usia anak didik disuatu jenjang pendidikan relatif homogen.
c. Waktu pendidikan relatif lama sesuai dengan program pendidikan yang
harus diselesaikan.
harus diselesaikan.
d. Materi atau isi pendidikan lebih banyak bersifat akademis dan umum.
e. Adanya penekanan tentang kualitas pendidikan.
Sifat-sifat lembaga pendidikan Yaitu :
Ø Tumbuh sesudah keluarga ( pendidik kedua).
Ø Merupakan lembaga pendidikan formal.
Ø Merupakan lembaga yang tidak bersifat kodrati.
Macama-macam sekolah Yaitu :
1. Ditinjau dari segi yang mengusahakan
a. Sekolah negeri
b. Sekolah swasta
2. Ditinjau dari sudut tingkatan
a. Pendidikan dasar
b. Pendidikan menengah
c. Pendidikan tinggi
3. Ditinjau dari sifatnya
a. Sekolah umum
b. Sekolah kejuruan
3. Lingkungan Masyarakat
Kumpulan individu dan kelompok yang diikat oleh kesatuan negara, kebudayaan dan negara. Lembaga pendidikan ini berorientasi langsung kepada hal-hal yang bertalian dengan kehidupan. Pendidikan masyarakat merupakan pendidikan yang menunjang pendidikan keluarga dan sekolah.
masyarakat adalah pendidikan tersier yang merupakan pendidikan terakhir, tapi bersifat permanen dengan pendidiknya masyarakat itu sendiri secara sosial, kebudayaan adat istiadat dan kondisi masyarakat setempat sebagai lingkungan material. Pendidikan dalam pergaulan masyarakat terutama banyak sekali lembaga-lembaga pendidikan seperti :
a. Mesjid,surau atau langgar, mushola
b. Madrasah, pondok pesantren
c. Pengajian atau majlis taklim
d. Kursus-kursus
e. Badan-badan pembinaan rohani
Lembaga pendidikan yang dalam istilah UU No. 20 Tahun 2003 disebut dengan jalur pendidikan non formal ini, bersifat fungsional dan praktis yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan kerja peserta didik yang berguna bagi usaha perbaikan taraf hidupnya.
Ciri-ciri pendidikan masyarakat yaitu sebagai berikut :
1. Pendidikan diselenggarakan dengan sengaja di luar sekolah.
2. Peserta umumnya mereka yang sudah tidak bersekolah.
3. Pendidikan tidak mengenal jenjang dan program pendidikan untuk
jangka waktu pendek.
jangka waktu pendek.
4. Peserta tidak perlu homogen.
5. Ada waktu belajar dan metode formal, serta evaluasi sistematis.
6. Isi pendidikan bersifat praktis dan khusus.
7. Keterampilan kerja sangat ditekankan.
Beberapa istilah jalur pendidikan luar sekolah Yaitu :
1. Pendidikan sosial
2. Pendidikan Masyarakat
3. Pendidikan rakyat
4. Pendidikan luar sekolah
5. Mass education
6. Adult education
7. Extension education
8. Fundamental education
Lingkungan pendidikan yaitu segala sesuatu yang ada di sekitar manusia, baik berupa benda mati, makhluk hidup ataupun peristiwa-peristiwa yang terjadi termasuk kondisi masyarakat yang dapat memberikan pengaruh kuat kepada individu. Sedangkan lembaga pendidikan yaitu organisasi atau kelompok manusia yang karena satu dan lain hal memikul tanggung jawab atas terlaksananya pendidikan.
Fungsi lingkungan pendidikan yaitu membantu peserta didik dalam interaksi dengan berbagai lingkungan sekitarnya. Mengajarkan tingkah laku umum dan untuk menyeleksi serta mempersiapkan peranan-peranan tertentu dalam masyarakat serta memberikan karakter yang tangguh dan mampu menyesuaikan diri dalam perkembangan jaman.
Lingkungan pendidikan secara garis besar terbagi menjadi tiga yang disebut dengan Tri Pusat Pendidikan yaitu, keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat.
Daftar Pustaka
Sebelum kita masuk ke pembahasan kita jawab dahalu beberapa pertanyaan berikut!
1. Jelaskan Tripusat Pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara
a. Keinsyafan Ki Hadjar Dewantara bahwa tujuan pendidikan tidak mungkin
tercapai melalui satu jalur saja.
b. Ketiga pusat pendidikan itu harus berhubungan seakrab-akrabnya serta
harmonis.
c. Bahwa alam keluarga tetap merupakan pusat pendidikan yang terpenting dan
memberikan pendidikan budi pekerti, agama, dan laku sosial
d. Bahwa perguruan sebagai balai wiyata yang memberikan ilmu pengetahuan
dan pendidikan keterampilan.
e. Bahwa alam pemuda (yang sekarang diperluas menjadi lingkungan/alam
kemasyarakatan) sebagai tempat sang anak berlatih membentuk watak atau karakter
dan kepribadiannya.
f.
Dasar pemikiran Ki Hadjar Dewantara ialah usaha
untuk menghidupkan, menambah dan memberikan perasaan kesosialan sang anak.
2. Fungsi pendidikan di lingkungan keluarga
a. Proteksi
Fungsi proteksi dalam keluarga yaitu sebagai perlindungan terhadap para
anggota keluarga, baik dalam perlindungan secara emosional maupun fisik. Karena
peran keluarga adalah memberikan rasa aman dan tentram kepada para anggota
keluarga supaya hubungan dalam keluarga dapat berlangsung secara harmonis.
Lembaga keluarga memiliki fungsi proteksi terhadap kehidupan anak-anak sebagai
individu. Orang tua harus mampu memberi rasa aman serta nyaman terhadap
anak-anaknya. Anak akan merasa tenang lahir dan batinnya jika orang tua mampu
menciptakan suasana aman. Dalam situasi yang aman, orang tua harus mampu
memberikan arahan yang baik bagi masa depan anak-anaknya. Peranan keluarga
dalam menentukan masa depan anak sangat besar, mengingat keluargalah yang
menanggung risiko kebaikan dan keburukan atas dampaknya.
b. Inisiasi/Sosialisai
Fungsi sosialisasi dalam keluarga
yaitu Keluarga merupakan sistem yang menyelenggarakan sosialisasi terhadap
calon-calon warga masyarakat baru. Seseorang yang dilahirkan di suatu keluarga
akan melalui suatu proses penyerapan unsur-unsur budaya yang mengatur
masyarakat bersangkutan. Calon warga masyarakat baru dipersiapkan oleh
orangtuanya, kemudian oleh orang lain dan lembaga pendidikan sekolah, untuk
dapat menjalankan peranan dalam kehidupan bermasyarakat, di bidang ekonomi,
agama, atau politik sesuai dengan kebutuhan setiap anggota masyarakat. Keluarga
merupakan tempat awal terbinanya sosialisasi bagi seseorang.Rekreasi
Refleksi dari fungsi rekreasi, dahulu keluarga merupakan tempat rekreasi terhadap
anggota-anggotanya, setelah disibukkan seharian dengan segala aktivitas. Dengan
perubahan dan perkembangan masyarakat yang lebih kompleks, tergantikan oleh
lembaga-lembaga yang lain, seperti gedung bioskop, panggung sirkus, night club,
dan lain-lain. Pergeseran ini menurunkan keharmonisan hubungan antar-anggota
keluarga dalam berkomunikasi dan bersosialisasi.
c. Edukasi
Fungsi edukasi dalam keluarga yaitu Keluarga merupakan
lingkungan pendidikan yang pertama kali diterima dan diserap bagi anak. Orang
tua memiliki peran yang penting dalam memberikan pendidikan dalam keluarga
untuk anak-anaknya.
3. Proses pendidikan di lingkungan sekolah
a. Alasan kenapa munculnya lingkungan sekolah
Pada dasarnya pendidikan sekolah merupakan bagian dari pendidikan
dalam keluarga, yang sekaligus juga merupakan lanjutan dari pendidikan dalam
keluarga.
Pasti kita beratanya tanya kenapa munculnya lingkungan sekolah
dalam pendidikan jawabannya sederhana yaitu Tidak semua tugas mendidik dapat
dilaksanakan oleh orang tua dalam keluarga, terutama dalam hal ilmu pengetahuan
dan berbagai macam keterampilan. Oleh karena itu anak dikirimkan ke
sekolah-sekolah formal contohnya saja anak perlu pendidikan akademik yang
diajarkan oleh yang ahli dalam bidangnya jadi apabila anak ada dalam lingkungan
sekolah maka anak akan memperoleh pendidikan yang tidak didaptkan di lingkungan
keluarga ataupun masyarakat.
Ada beberapa karakteristik proses pendidikan yang berlangsung di
sekolah ini, yaitu sebagai berikut:
·
Pendidikan diselenggarakan secara khusus dan bagi atas jenjang
yangmemiliki hubungan hierarkis.
·
Usia anak didik disuatu jenjang pendidikan relativ homogen.
·
Waktu pendidikan relativ lama sesuai dengan program pendidikan
yang harus diselesaikan.
·
Materi atau isi pendidikan lebih banyak bersifat akademis dan
umum.
·
Adanya penekanan tentang kualitas pendidikan sebagai jawaban
terhadap kebutuhan dimasa yang akan datang.
b. Fungsi utama
pendidikan
Peranan sekolah sebagai lembaga yang membantu lingkungan keluarga,
maka sekolah bertugas mendidik dan mengajar serta memperbaiki dan memperhalus tingkah
laku anak didik yang dibawa dari keluarganya.
Fungsi pendidikan disekolah
menurut Suwarno dalam bukunya Pengantar Umum Pendidikan, adalah
·
Mengembangkan kecerdasan pikiran dan memberikan pengetahuan.
·
Spesialisasi.
·
Efisiensi-
·
SosialisasL
·
konservasi dan transmisi cultural.
·
transisi dari rumah ke masyarakat.
Sedangakan fungsi utama pendidikan adalah :
·
memberikan pengetahuan umum
·
memberikan keterampilan dasar
·
membentuk pribadi sosial
·
menyediakan sumber daya manusia
·
alat transformasi kebudayaan
c. Tanggung
jawab sekolah sebagai lingkungan pendidikan
1. Sekolah
membantu orang tua mengerjakan kebiasaan-kebiasaan yang baik serta menanamkan
budi pekerti yang baik.
2. Sekolah
memberikan pendidikan untuk kehidupan di dalam masyarakat yang sukar atau tidak
dapat diberikan di rumah.
3. Sekolah
melatih anak-anak memperoleh kecakapan-kecakapan seperti membaca, menulis,
berhitung, menggambar serta ilmu-ilmu lain sifatnya mengembangkan kecerdasan
dan pengetahuan.
4. Di sekolah
diberikan pelajaran etika, keagamaan, estetika, membenarkan benar atau salah,
dan sebagainya.
4. Unsur-unsur pokok dalam suatu masyarakat
a.
Golongan sosial
Golongan
sosial
dalam masyarakat dapat terjadi dengan sendirinya sebagai hasil proses
pertumbuhan masyarakat. Faktor penyebabnya antara lain: kemampuan/kepandaian,
umur, jenis kelamin, sifat keaslian, keanggotaan masyarakat dll. Faktor penentu
dari setiap masyarakat berbeda-beda, misalnya pada masyarakat berburu faktor
penentunya adalah kepandaian berburu.
b.
Kategori sosial
Kategori
sosial,
Menurut Koentjaraningrat, kategori
sosial adalah kesatuan manusia yang terwujud karena adanya suatu ciri-ciri
obyektif yang dikenakan pada manusia-manusia tersebut. Dalam kategori sosial
tidak terikat oleh unsur adat istiadat, sistem norma, sistem nilai tertentu,
tidak memiliki identitas, tidak memiliki
lokasi, tidak mempunyai organisasi, dan tidak memiliki pemimpin.
c.
Kelompok sosial
Kelompok
sosial,
Kelompok sosial (social group) adalah himpunan/kesatuan-kesatuan manusia yang
hidup bersama, terdapat hubungan timbal balik, saling memengaruhi sehingga
timbul suatu kesadaran untuk saling menolong di antara mereka.
d.
Perkumpulan sosial
Perkumpulan
(asosiasi),
Perkumpulan atau asosiasi adalah kesatuan manusia yang dibentuk secara sadar
untuk tujuan-tujuan khusus. Terbentuknya perkumpulan dilandasi oleh kesamaan
minat, tujuan, kepentingan, pendidikan, keahlian profesi, atau agama.
Perkumpulan merupakan suatu organisasi buatan yang bersifat formal, dengan
jumlah anggota relatif terbatas, memiliki kepentingan-kepentingan tertentu,
hubungan antar anggota tidak bersifat pribadi, memiliki anggaran dasar dan
anggaran rumah tangga.
5. Fungsi organisasi sosial dilingkungan pendidikan
a.
Memberi arahan dan aturan serta pembagian kerja mengenai apa yang
harus dan tidak boleh dilakukan oleh para angggota dalam organisasi terentu
b.
Meningkatkan skil dan kemampuan dari anggota organisasi dalam
mendapatkan sumber daya dan dukungan dari lingkungan masyarakat
c.
Memberikan pengetahuan dan mencerdaskan setiap anggota organisasi
dalam masyarakat
d.
Melatih diri untuk bergaul dengan orang yang tidak seumuran atau
meltih diri dalam menggunakan kata mendaki, menurun, melereng, dan mendatar
apabila organisasinya tidak berbatas umur
e.
melatih tanggung jawab dan
disiplin
f.
melatih diri agar bisa memeanage waktu yang baik untuk organisasi
di masyarakat, sekolah dan dirumah.
══════◎•❀•◎﷽◎•❀•◎══════
A. Pengertian Lingkungan Pendidikan
Lingkungan pendidikan yaitu segala sesuatu yang ada di sekitar manusia, baik berupa benda mati, makhluk hidup ataupun peristiwa-peristiwa yang terjadi termasuk kondisi masyarakat yang dapat memberikan pengaruh kuat kepada individu. Lingkungan pendidikan sangat dibutuhkan dalam proses pendidikan sebab lingkungan pendidikan tersebut berfungsi menunjang proses belajar mengajar secara nyaman, tertib, dan berkelanjutan. Lingkungan ini kemudian secara khusus disebut sebagai lembaga pendidikan sesuai dangan jenis dan tanggung jawab yang secara khusus menjadi bagian dari karakter lembaga.
B. Bentuk-bentuk Lingkungan Pendidikan
Lingkungan pendidikan yaitu tempat seseorang memperoleh penddikan secara langsung atau tidak langsung serta bersifat sosial dan material. Lingkungan pendidikan menurut Ki Hajar Dewantoro “Tri Pusat Pendidikan”
dan sejalan pendapat Langeveld bahwa yang bertanggung jawab dalam pendidikan adalah keluarga, sekolah dan masyarakat.
1. Keluarga
Keluarga merupakan pengelompokan primer yang terdiri dari sejumlah keluarga kecil karena hubungan sedarah. Keluarga bisa berbentuk keluaga inti ataupun keluarga yang diperluas (kakek, nenek, ipar dsb).
Keluarga secara etimologi menurut Ki Hajar Dewantoro, seperti dijelaskan oleh Abu Ahmad adalah sebagai berikut: Bagi Bangsa Indonesia perkataan “keluarga” dikenal sebagai rangkaian perkataan-perkataan “kawula” artinya abdi sedangkangkan “warga” artinya anggota.
Keluarga dalam pandangan antropologi adalah kesatuan-kesatuan kecil yang memiliki tempat tinggal dan di tandai oleh kerjasama yang sangat erat.
Secara sosiologis keluarga adalah bentuk masyarakat kecil yang terdiri dari beberapa individu yang terkait suatu keturunan.
Dasar-dasar tanggung jawab keluarga terhadap pendidikan anaknya meliputi hal-hal berikut:
Ø Dorongan/motivasi cinta kasih yang menjiwai hubungan orangtua dengan anak.
Ø Dorongan/motivasi kewajiban moral sebagai konsekuensi kedudukan orangtua terhadap keturunannya.
Ø Tanggung jawab sosial sebagai bagian dari keluarga, yang pada gilirannya juga menjadi bagian dari masyarakat, bangsa dan negaranya bahkan kemanusiaan.
Disisi lain tanggung jawab pendidikan yang menjadi beban orang tua sekurang- kurangnya harus dilaksanankan dalam rangka hal- hal berikut:
Ø Memelihara dan membesarkan anak.
Ø Melindungi dan menjamin kesamaan.
Ø Membahagiakan anak baik dunia atau akhirat sesuai dengan pandangan dan tujuan hidup muslim
Dasar-dasar pendidikan yang diberikan kepada anak dari orang tua meliputi :
1. Dasar pendidikan budi pekerti
2. Dasar pendidikan sosial
4. Dasar pembentukan kebiasaan pembinaan kepribadian yang baik.
5. Dasar pendidikan kekeluargaan dengan memberikan apresiasi terhadap keluarga
6. Dasar pendidikan nasionalisme dan patriotisme dan berprikemanusiaan untuk mencintai bangsa dan tanah air
7. Dasar pendidikan agama
Fungsi dan peranan pendidikan keluarga yaitu:
1. Pengalaman pertama masa kanak-kanak
Lingkungan pendidikan keluarga memberikan pengalaman pertama yang merapakan faktor penting dalam perkembangan pribadi anak..
2. Menjamin kehidupan emosional anak
Melalui pendidikan keluarga ini, kehidupan emosional atau kebutuhan akan rasa kasih sayang dapat dipenuhi atau dapat berkembang dengan baik, hal ini dikarenakan adanya hubungan darah antara pendidikan dengan anak didik, sebab orang tua hanya menghadapi sedikit anak didik dan karena hubungan tadi didasarkan atas rasa cinta kasih sayang murni.
3. Menanamkan dasar pendidikan moral
4. Memberikan dasar pendidikan sosial
5. Peletakan dasar-dasar agama
Masa kanak-kanak adalah masa yang paling baik untuk meresapkan dasar-dasar kehidupan beragama, dalam hal ini tentu terjadi dalam keluarga.
2. Lingkungan Sekolah
Mempunyai dasar, tujuan, isi, metode, alat-alatnya disusun secara eksplisit, sistematis dan distandarisasikan. Penjabaran fungsi sekolah sebagai pusat pendidikan formal, terlihat pada tujuan institusional yaitu tujuan kelembagaan pada masing-masing jenis dan tingkatan sekolah.
Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal menerima fungsi pendidikan berdasarkan asas-asas tanggungjawab yaitu :
1. Tanggung jawab formal kelembagaan sesuai dengan fungsi dan tujuan yang ditetapkan menurut ketentuan-ketentuan yang berlaku.
2. Tanggung jawab keilmuan berdasarkan bentuk, isi, tujuan dan tingkat pendidikan dipercayakan kepada masyarakat dan Negara.
3. Tanggung jawab fungsional yaitu kewajiban mengelola dan pelaksana pendidikan yang menerima ketetapan ini berdasarkan ketentuan-ketentuan jabatannya.
Evaluasi untuk mengukur kemampuan murid untuk menyelesaikan pendidikannya pada suatu jenjang atau jenis pendidikan dilakukan melalui 3 cara yaitu :
1. Formatif yaitu dilakukan setiap selesai satu sesi pembelajaran.
2. Sumatif yaitu yang dilakukan setiap semester atau setiap tahun.
3. UAN (Ujian Akhir Nasional) adalah evaluasi yang diselenggarakan pada sekolah yang diselenggarakan oleh pemerintah atau sekolah swasta yang berada dalam naungan pemerintah.
Karakteristik proses pendidikan yang berlangsung di sekolah ini, yaitu sebagai berikut :
a. Pendidikan diselenggarakan secara khusus dan bagi atas jenjang yang
memiliki hubungan hierarkis.
memiliki hubungan hierarkis.
b. Usia anak didik disuatu jenjang pendidikan relatif homogen.
c. Waktu pendidikan relatif lama sesuai dengan program pendidikan yang
harus diselesaikan.
harus diselesaikan.
d. Materi atau isi pendidikan lebih banyak bersifat akademis dan umum.
e. Adanya penekanan tentang kualitas pendidikan.
Sifat-sifat lembaga pendidikan Yaitu :
Ø Tumbuh sesudah keluarga ( pendidik kedua).
Ø Merupakan lembaga pendidikan formal.
Ø Merupakan lembaga yang tidak bersifat kodrati.
Macama-macam sekolah Yaitu :
1. Ditinjau dari segi yang mengusahakan
a. Sekolah negeri
b. Sekolah swasta
2. Ditinjau dari sudut tingkatan
a. Pendidikan dasar
b. Pendidikan menengah
c. Pendidikan tinggi
3. Ditinjau dari sifatnya
a. Sekolah umum
b. Sekolah kejuruan
3. Lingkungan Masyarakat
Kumpulan individu dan kelompok yang diikat oleh kesatuan negara, kebudayaan dan negara. Lembaga pendidikan ini berorientasi langsung kepada hal-hal yang bertalian dengan kehidupan. Pendidikan masyarakat merupakan pendidikan yang menunjang pendidikan keluarga dan sekolah.
masyarakat adalah pendidikan tersier yang merupakan pendidikan terakhir, tapi bersifat permanen dengan pendidiknya masyarakat itu sendiri secara sosial, kebudayaan adat istiadat dan kondisi masyarakat setempat sebagai lingkungan material. Pendidikan dalam pergaulan masyarakat terutama banyak sekali lembaga-lembaga pendidikan seperti :
a. Mesjid,surau atau langgar, mushola
b. Madrasah, pondok pesantren
c. Pengajian atau majlis taklim
d. Kursus-kursus
e. Badan-badan pembinaan rohani
Lembaga pendidikan yang dalam istilah UU No. 20 Tahun 2003 disebut dengan jalur pendidikan non formal ini, bersifat fungsional dan praktis yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan kerja peserta didik yang berguna bagi usaha perbaikan taraf hidupnya.
Ciri-ciri pendidikan masyarakat yaitu sebagai berikut :
1. Pendidikan diselenggarakan dengan sengaja di luar sekolah.
2. Peserta umumnya mereka yang sudah tidak bersekolah.
3. Pendidikan tidak mengenal jenjang dan program pendidikan untuk
jangka waktu pendek.
jangka waktu pendek.
4. Peserta tidak perlu homogen.
5. Ada waktu belajar dan metode formal, serta evaluasi sistematis.
6. Isi pendidikan bersifat praktis dan khusus.
7. Keterampilan kerja sangat ditekankan.
Beberapa istilah jalur pendidikan luar sekolah Yaitu :
1. Pendidikan sosial
2. Pendidikan Masyarakat
3. Pendidikan rakyat
4. Pendidikan luar sekolah
5. Mass education
6. Adult education
7. Extension education
8. Fundamental education
Lingkungan pendidikan yaitu segala sesuatu yang ada di sekitar manusia, baik berupa benda mati, makhluk hidup ataupun peristiwa-peristiwa yang terjadi termasuk kondisi masyarakat yang dapat memberikan pengaruh kuat kepada individu. Sedangkan lembaga pendidikan yaitu organisasi atau kelompok manusia yang karena satu dan lain hal memikul tanggung jawab atas terlaksananya pendidikan.
Fungsi lingkungan pendidikan yaitu membantu peserta didik dalam interaksi dengan berbagai lingkungan sekitarnya. Mengajarkan tingkah laku umum dan untuk menyeleksi serta mempersiapkan peranan-peranan tertentu dalam masyarakat serta memberikan karakter yang tangguh dan mampu menyesuaikan diri dalam perkembangan jaman.
Lingkungan pendidikan secara garis besar terbagi menjadi tiga yang disebut dengan Tri Pusat Pendidikan yaitu, keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat.
Daftar Pustaka